Tekan Pengangguran Lewat Rias Kecantikan Radar Malang

KOTA MALANG- Untuk menekan angka pengangguran, Dinas Penanaman Modal (Naker-PMPTSP) Kota Malang bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat. Baru-baru ini, Naker-PMPTSP telah melatih 50 orang, terutama pengangguran berusia 18 hingga 35 tahun, dalam tata rias. Pelatihan tata rambut berbasis keterampilan untuk minggu 18-24 September bekerjasama dengan Sekolah Vokasi Prajnaparamitha dan Inez Cosmetics.

“Tujuannya untuk menawarkan pelatihan di bidang MUA (makeup artist),” kata instruktur pelatihan Santi Septi Prathivi kemarin.

Ada beberapa keterampilan yang diperoleh selama pelatihan. Dari riasan dasar hingga riasan sehari-hari, riasan malam, riasan concealer, riasan panggung, gaya rambut, dan hijab pertunjukan.

Menurutnya, para peserta dibagi menjadi dua kelompok sebelum pelatihan. Artinya, mereka yang benar-benar ingin belajar dari nol atau yang belajar secara otodidak. “Luar biasa, meski tidak memiliki riasan dasar, mereka memiliki keinginan untuk belajar dengan cepat.

Siti Mahchepat, Pj Kepala Departemen SDM PMPTSP (Plt), mengatakan, kemampuan profesional MUA sangat tinggi. Karena kebutuhan masyarakat sangat tinggi. “Pelatihan ini diperlukan agar peserta mendapatkan pengetahuan yang mumpuni dan maksimal agar konsumen tertarik”, ujarnya.

Sementara itu, salah satu peserta, Ine Febrianti, mengaku ikut latihan karena suka menggambar. "Saya baru bergabung hari ini (kemarin) secara tidak sengaja, tapi saya sudah belajar bagaimana memadukan eyeshadow, blush on dan membuat alis," kata wanita asal Sawayayar ini. (alamat pos)

KOTA MALANG- Untuk menekan angka pengangguran, Dinas Penanaman Modal (Naker-PMPTSP) Kota Malang bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat. Baru-baru ini, Naker-PMPTSP telah melatih 50 orang, terutama pengangguran berusia 18 hingga 35 tahun, dalam tata rias. Pelatihan tata rambut berbasis keterampilan untuk minggu 18-24 September bekerjasama dengan Sekolah Vokasi Prajnaparamitha dan Inez Cosmetics.

“Tujuannya untuk menawarkan pelatihan di bidang MUA (makeup artist),” kata instruktur pelatihan Santi Septi Prathivi kemarin.

Ada beberapa keterampilan yang diperoleh selama pelatihan. Dari riasan dasar hingga riasan sehari-hari, riasan malam, riasan concealer, riasan panggung, gaya rambut, dan hijab pertunjukan.

Menurutnya, para peserta dibagi menjadi dua kelompok sebelum pelatihan. Artinya, mereka yang benar-benar ingin belajar dari nol atau yang belajar secara otodidak. “Mengejutkan, meski ada orang yang tidak memiliki riasan dasar, ada keinginan untuk belajar dengan cepat.

Siti Mahchepat, Pj Kepala Departemen SDM PMPTSP (Plt), mengatakan, kemampuan profesional MUA sangat tinggi. Karena kebutuhan masyarakat sangat tinggi. “Pelatihan ini diperlukan agar peserta mendapatkan pengetahuan yang mumpuni dan maksimal agar konsumen juga tertarik.

Sementara itu, salah satu peserta, Ine Febrianti, mengaku ikut latihan karena suka menggambar. "Saya baru bergabung hari ini (kemarin) secara tidak sengaja, tapi saya sudah belajar bagaimana memadukan eyeshadow, blush on dan membuat alis," kata wanita asal Sawayayar ini. (alamat pos)

UFO terbang di atas Bandung selama hampir satu jam

Publicar un comentario (0)
Artículo Anterior Artículo Siguiente